Senin, 07 Maret 2016

Semester Keempat pun Dimulai


- 200216

Sudah seminggu menjalani semester empat ini dan seperti biasa pelajarannya masih tentang pengenalan. Masih sedikit santai meski kadang lelah juga naik turun tangga apalagi cuaca sedang panas-panasnya. Bahkan pada hari rabu aku memiliki tiga jadwal kuliah. Kerasa gak? Kamu kuliah jam 07.45-10.00 dan dilanjutkan jam 13.00-18.15. Seharian di kampus itu sangatlah melelahkan. Ini memang salahku karena terpaku melihat lokal asal yang masih banyak yang kosong, sehingga tidak kupikirkan tentang kestrategisan jadwalku sendiri.

Semester ini masih dapat 24 sks, Amiin. Dan semoga dapat juara kelas juga biar uang kuliah semester lima gratis, hahaha, biar yang di rumah lebih senang dari sebelumnya. Oh ya, kangen suasana rumah jadinya. Suasana yang masih sejuk meski cuaca panas, dengan sesekali angin berhembus dan kicauan suara burung yang beterbangan.

Tak ada yang berubah di Padang ini, hanya aku saja. Ya, aku saja yang berubah. Di ubah oleh cuaca panas ini serta jadwal kuliah dengan sembilan mata kuliah dalam seminggu, diubah oleh kesibukan-kesibukan tugas kuliah, juga tugas dari organisasi karena aku menjabat sebagai Kepala Hubungan Masyarakat pada periode ini.

‘Kuliah tidak lama’, seperti itulah yang ku dengar dari mereka. Aku harap juga begitu. Dan semoga dengan kesibukan ini, membuatku merasa bahwa kuliah ini baru saja terjadi. Agar rasanya semester satu masih kemarin, hehehehe.

Rasanya, seperti kemarin saja semua kejadian ini.


Hujan yang Sama di Tempat yang Berbeda


- 190116

Hujan lagi. Hanya saja ini sudah di kampung, bukan di Padang lagi. Karena sudah selesai ujian sabtu lalu, langsung berangkat pulang sabtu malamnya. Jika biasanya aku mendengarkan musik-musik instrument dengan segelas teh hangat, maka beda jika sedang si kampung. Medengarkan radio yang memutarkan lagu-lagu daerah sambil menatap keluar melalui jendela rasanya sama nikmat. Meski karena listrik padam menjadika beberapa aktivitas terhambat, bukan berarti langsung pergi ke kamar, membuat kepompong selimut, lalu tidur sampai maghrib. Udara dingin memang menggoda mata uintuk segera ditutup. Tapi melihat rintikan hujan dan juga genangan-genangan yang di tinggalkan, dapat melawan rasa kantukku dengan tetap betah duduk, karena setelah makan siang tadi langsung makan dua buah durian. Sebenarnya ada tiga, cuma karena gak muat lagi jadi hanya habis dua buah. “Tiga buah durian hanya untukmu seorang” memang kedengaran lebay, meski faktanya seperti itu.

Akhirnya hujan reda, meski udara dingin menghalangi untuk keluar rumah. Hujan kedua setelah tiga hari disini. Hujan yang sama seperti di Padang, meski tempatnya berbeda.

Selalu ada kenangan di setiap genangan. Semakin sedikit genangan yang dibentuk, semakin cepat dia hilang ditelan bumi. Sama seperti genangan, jika hanya sedikit kenangan yang terbentuk bersama seseorang, maka semakin cepat terlupakan.

Sudah berapa banyak kenangan yang sudah kamu lupakan, kawan?


Kamis, 24 Desember 2015

Gagal Hari Ini, Untuk Sukses di Hari Esok


- 211215

Pernahkah kamu merasakan bahwa suatu hari kamu ingin melakukan sesuatu yang sudah lama kamu mimpikan? Jauh dari pekerjaan? Tidak masalah meski itu hanya satu hari. Karena kadang kita bosan, kita lelah, dengan semua aktivas ataupun pekerjaan, juga rencana yang kurang berhasil meski sudah disusun secara tepat. Aku juga sering merasakan itu, kawan, dan rasanya seperti ingin pergi jauh sambil berkata “sudah cukup dengan semua ini!” atau bahkan ingin mati saja lalu dihidupkan lagi dengan wajah yang berbeda, karena kadang kita merasa malu meski mereka berkata “tidak apa-apa, semua pasti pernah merasakannya.”

Kadang aku hanya ingin duduk di teras melihat bekas hujan yang meninggalkan tetesan-tetesan dari atap. Tak lupa ditemani teh hangat dan sebuah buku bacaan dengan diiringi musik-musik instrument. Rasanya lebih hidup, tanpa beban pikiran tentang pekerjaan. Meski hanya sebentar, meski hanya sehari. Atau duduk seharian di depan TV menonton kartun anime atau seharian di depan laptop memainkan game Dragon Nest walau baru level 10, lalu tanpa sadar hari sudah sore.

Mungkin mereka beranggapan kalau aku lari dari masalah, mungkin kamu juga sependapat dengan mereka. Aku memang lari, kawan, tapi aku lari, bukan takut. Lari setelah melawannya, bukan takut sebelum menghadapinya. Aku hanya tak ingin meratapi kegagalanku, kawan, agar rasa sakitnya tidak bertambah karena aku harus kembali kuat untuk menghadapinya lagi esok hari.

Aku gagal hari ini, untuk sukses di hari esok. Jangan biarkan dirimu bersedih, kawan, karena itu hanya akan membuatmu terlihat semakin lemah. Ingtalah, gagal hari ini untuk sukses di hari esok.


Senin, 07 Desember 2015

Hari Terakhir, Hujan di Bulan Novermber


- 301115

Hujan, lagi. Memang waktunya musim hujan, kan? Tadi belajar Bahasa Inggris dan salah satu temanya tentang hobi. Menonton TV adalah salah satu hobiku. Tapi sekarang aku lagi suka melihat hujan. Menonton tetesannya yang jatuh dari langit lalu bergabung bersama teman-temannya membentuk genangan. Dengan melihat hujan, aku dapat mengingat kenangan-kenangan dulu, ketika masih kecil, masa-masa sekolah, candaan dan juga tangisan tentunya. Mengingat momen bahagia seperti rasa bahagia yang dirasakan hujan ketika memeluk bumi, dan persasaan sedih sehingga aku dan langit menangis bersama.

Semua orang pasti punya cerita tersendiri ketika hujan. Karena hujan tak hanya membuat genangan, tapi juga menyimpan kenangan tiap orang, dengan tetesan-tetesan yang memukul genteng sebagai iramanya yang menyejukkan jiwa. Bernostalgialah bersama hujan, putar kembali kenanganmu dulu.

Hai, hujan. Datanglah lagi bersama Desember, si bulan terakhir di 2015 ini. Agar di 2016 nanti, muncul pelangi sebagai awal dari langkah besar, menuju kesuksesan, agar bahagia menuju keabadian.

Hari terakhir, hujan di bulan Novermber.

Hujan di Bulan November


- 291115

Hari ini hujan. Mulai tadi sore sampai kira-kira jam 8 malam, meninggalkan udara dingin dengan genangan pastinya. Dan suasana ini memang sangat cocok untuk yang sedang sendirian seperti diriku sekarang. Di temani dengan segelas teh panas dan roti Roma, di iringi lagu “Hingga Akhir Waktu” yang dibawakan oleh Nineball, mempertegas rasa nyaman meski sendirian.

Lagu “Tak Tahan Sepi”-nya Margareth juga gak mau kalah. Coba tebak, siapa di dunia ini yang ingin kesepian? Aku kira hanya 1% yang ingin kesepian sedangkan 99% lainnya akan memilih kesepian juga, hahaha. Just Kidding. Tapi tak masalah, kadang sendiri itu perlu. Karena dengan sendiri, kita dapat berfikir dengan luas, melakukan sesuatu dengan bebas.

Tidak perlu pacaran agar kamu tahu bedanya ketika sendiri atau ketika bersama seseorang. Tidak perlu. Kamu hanya perlu membuka matamu lebih lebar lagi, untuk melihat mereka yang sedang membuka kedua tangannya, mencoba meraihmu, memelukmu.

Aku suka hujan, tapi jangan tanya mengapa. Dan disinilah aku, sendiri mengumpulkan kembali kenangan, bersama hujan yang meninggalkan genangan.

Minguu terakhir, hujan di bulan Novermber.